Entah apa yang belum kaupahami dari keyakinanku. Dan segala sesuatu
yang menghadirkan kita di sini, satu titik tempat kita ‘sempat’ melebur
bagian hati masing-masing untuk merekat retakan terdahulu.
Entah apa yang belum kau mengerti dari alasanku untuk bertahan. Lebih
lima purnama sudah kini. Terlintas pun tidak untuk menyerah dan pergi.
Jangan tanya mengapa, kau seharusnya sudah paham.
Mungkin hanya akhir usia dan munculnya sosok perempuan dengan namamu sebagai panggilannya, yang akan membuatku berhenti.
Bagian mana dari sikap atau perkataanku yang masih gagal mengungkapkan kalimat ‘aku sayang kamu’?
Entah apa yang kutunggu saat ini.
Menunggumu benar-benar mengerti atau menunggumu berhenti pura-pura tak mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar